Butuh waktu sekitar dua jam untuk bisa mencapai puncak Gunung Andong di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Gunung yang memiliki ketinggian 1.726 mdpl itu menawarkan sejuta pesona, tidak kalah menarik dengan gunung-gunung eksotis di tanah Jawa lainya seperti Gunung Merbabu, Gunung Merapi, ataupun Gunung Slamet.
Meski berketinggian rendah Gunung Andong sangatlah cocok bagi pendaki pemula. Tiap akhir pekan, Gunung Andong sangat ramai di kunjungi para pendaki dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Gunung ini tergolong unik, karena bisa di nikmati oleh semua kalangan, muda-mudi, anak-anak, dan bahkan berusia senja sanggup mendaki ke puncak gunung ini.
Dari puncak gunung, anda bisa menikmati panorama alam kota Salatiga dan Kabupaten Magelang. Gunung-gunung yang lain yang menjulang tinggi di sekitarnya seolah menjadi pembatas bagi mata untuk melihat pemandangan di atas ketinggian. Gunung Merbabu, Gunung Merapi mejadi pembatas jelas di arah sang fajar terbit. tak kalah dengan dari arah barat yaitu gunung kembar Sindoro dan Sumbing menjadi batas penglihatan. cukup jauh jaraknya tetapi gunung itu nampak di hadapan mata.
keindahan semakin nyata ketika sang lazuardi tampak di depan mata. Lalu fajar tiba dan sang Mentari lahir dari cakrawala. Sudah banyak orang yang singgah di atas puncak demi menunggu sang mentari lahir. Tepat pukul 06.00 WIB Matahari menampakan sinarnya.
Awan yang berada pas di sisi gunung menmbah kecantikan alam andong. Setelah puas mengabadikan foto, para pendakipun tampak riang berfoto selfie. Dan tak jarang para pendaki menulis pesan di selembar kertas. Lalu berfoto dengan selembar kertas tersebut.
"Andong memberi pengalaman unik bagiku" kata Bayu Warin (25), pelancong asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah usai mendaki.
Setelah berpuas mengabadikan diri, awan yang berkabut itu menutupi puncak gunung. Mereka yang siap langsung masuk ke tenda, sebagian lagi membereskan tenda untuk langsung turun ke base camp di awal pendakian di Desa Sawit, Kecamatan Nggrabag, Kabupaten Magelang.
Berbeda dengan proses pendakian yang butuh waktu dua jam, proses menurun lebih cepat hanya membutuhkan waktu satu jam. Dalam perjalanan turun, kecantikan Andong terus terlihat. Hamparan hutan pinus menemani perjalanan anda ketika mulai turun dari puncak. Para pelancongpun mengatakan Andong menawarkan panorama yang berbeda di banding dengan gunung lain.
Awan di sekitar Andong sangat dekat. itu yang beda dengan gunung yang lainya "ujar Cahyono, Pendaki asal kota Semarang.
Hanya saja seperti di ungkapkan pendaki asal Semarang, Cahyono, saat mendaki dia agak sedikit kesal. sebab saat mencapai puncak, ia bersama dengan rombongan hampir tidak mendapat tempat untuk mendirikan tenda. Jalur puncak hingga puluhan meter tertutup oleh tenda-tenda pelancing yang sudah sampai puncak lebih dahulu.
Merekapun akhirnya berhasil mendirikan tenda meski dengan tempat yang terbatas."Tadi malam sangat ramai sekali. kami hampir tidak mendapat tempat untuk mendirikan tenda "Timpal Ulum rekan Cahyono.
sumber nationalgeograpic.co.id
Meski berketinggian rendah Gunung Andong sangatlah cocok bagi pendaki pemula. Tiap akhir pekan, Gunung Andong sangat ramai di kunjungi para pendaki dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Gunung ini tergolong unik, karena bisa di nikmati oleh semua kalangan, muda-mudi, anak-anak, dan bahkan berusia senja sanggup mendaki ke puncak gunung ini.
Dari puncak gunung, anda bisa menikmati panorama alam kota Salatiga dan Kabupaten Magelang. Gunung-gunung yang lain yang menjulang tinggi di sekitarnya seolah menjadi pembatas bagi mata untuk melihat pemandangan di atas ketinggian. Gunung Merbabu, Gunung Merapi mejadi pembatas jelas di arah sang fajar terbit. tak kalah dengan dari arah barat yaitu gunung kembar Sindoro dan Sumbing menjadi batas penglihatan. cukup jauh jaraknya tetapi gunung itu nampak di hadapan mata.
keindahan semakin nyata ketika sang lazuardi tampak di depan mata. Lalu fajar tiba dan sang Mentari lahir dari cakrawala. Sudah banyak orang yang singgah di atas puncak demi menunggu sang mentari lahir. Tepat pukul 06.00 WIB Matahari menampakan sinarnya.
Awan yang berada pas di sisi gunung menmbah kecantikan alam andong. Setelah puas mengabadikan foto, para pendakipun tampak riang berfoto selfie. Dan tak jarang para pendaki menulis pesan di selembar kertas. Lalu berfoto dengan selembar kertas tersebut.
"Andong memberi pengalaman unik bagiku" kata Bayu Warin (25), pelancong asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah usai mendaki.
Setelah berpuas mengabadikan diri, awan yang berkabut itu menutupi puncak gunung. Mereka yang siap langsung masuk ke tenda, sebagian lagi membereskan tenda untuk langsung turun ke base camp di awal pendakian di Desa Sawit, Kecamatan Nggrabag, Kabupaten Magelang.
Berbeda dengan proses pendakian yang butuh waktu dua jam, proses menurun lebih cepat hanya membutuhkan waktu satu jam. Dalam perjalanan turun, kecantikan Andong terus terlihat. Hamparan hutan pinus menemani perjalanan anda ketika mulai turun dari puncak. Para pelancongpun mengatakan Andong menawarkan panorama yang berbeda di banding dengan gunung lain.
Awan di sekitar Andong sangat dekat. itu yang beda dengan gunung yang lainya "ujar Cahyono, Pendaki asal kota Semarang.
Hanya saja seperti di ungkapkan pendaki asal Semarang, Cahyono, saat mendaki dia agak sedikit kesal. sebab saat mencapai puncak, ia bersama dengan rombongan hampir tidak mendapat tempat untuk mendirikan tenda. Jalur puncak hingga puluhan meter tertutup oleh tenda-tenda pelancing yang sudah sampai puncak lebih dahulu.
Merekapun akhirnya berhasil mendirikan tenda meski dengan tempat yang terbatas."Tadi malam sangat ramai sekali. kami hampir tidak mendapat tempat untuk mendirikan tenda "Timpal Ulum rekan Cahyono.
sumber nationalgeograpic.co.id
1 komentar:
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Gunung Andong Cocok untuk Pendaki Pemula.Benar benar sangat bermamfaat dalam menambah wawasan kita menjadi mengetaui lebih jauh mengenai indonesia.Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai indonesia yang bisa anda kunjungi di http://indonesia.gunadarma.ac.id